LISTRIK telah menjadi kebutuhan dasar pembentuk peradaban. Tolok ukur kemajuan dan perubahan, salah satunya ditandai dengan kehadiran listrik yang dapat dinikmati setiap warga. Dengan mendapatkan listrik, mereka menjadi lebih produktif. Dengan mengonsumsi listrik, mereka dapat mengonversi setiap potensi yang dimiliki. Sebagai perusahaan yang ditugaskan negara untuk menghadirkan listrik, PLN terus bekerja keras untuk menerangi negeri dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Untuk mencukupi kebutuhan listrik di seluruh wilayah Indonesia, berbagai potensi sumber energi terus dimanfaatkan PLN. Sejalan dengan target pemerintah untuk mengembangkan energi, dari pembangkit EBT nasional sebesar 23% pada 2025, PLN menargetkan 100% rasio elektrifikasi, yang didorong pengembangan kapasitas pembangkit energi baru dan terbarukan EBT. PLN mengemas seluruh usaha dan kerja keras ini melalui transformasi PLN power beyond generations. Transformasi PLN ialah upaya jangka panjang untuk menyiapkan terang di masa depan. Dalam empat pilar transformasi tersebut, green menjadi salah satu pilar atau elemen untuk melakukan transformasi. Bagi PLN, penggunaan EBT sebagai sumber energi listrik, ialah bentuk keikutsertaan PLN dalam memajukan perkembangan ekonomi nasional, dengan tetap peduli pada kelestarian alam. Semangat ini tumbuh bersama keinginan, dan gerakan yang sangat kuat di dalam negeri, untuk menggunakan EBT sebagai sumber listrik. Percepatan transisi energi ke EBT juga didorong sektor industri dan bisnis, yang saat ini menyumbang terhadap 46% konsumsi energi nasional, yang memiliki target untuk melistriki fasilitas dan kegiatan operasional mereka dari sumber energi terbarukan. Percepatan dapat didorong melalui skema Renewable Energy Based Industry Development REBID. Untuk itu, inovasi terus dikembangkan PLN, baik melalui proses, dan cara produksi maupun melalui produk layanan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate REC. REC dan investasi REC, merupakan instrumen berbasis pasar yang menyatakan pemegang sertifikat menggunakan satu MWh megawatt jam listrik, dari sumber-sumber energi terbarukan. Layanan REC hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen, untuk mendapat pengakuan atas penggunaan listrik dan sumber energi terbarukan. Untuk memastikan produk REC bermutu tinggi dan mengikuti standar internasional, PLN telah bekerja sama dengan beberapa mitra, termasuk dengan APX Inc, yang merupakan penyedia sistem pelacakan tracking system dengan standar internasional dan Clean Energy Investment Accelerator CEIA, suatu kemitraan inovatif publik-privat untuk mempercepat transisi menuju energi bersih, melalui penciptaan permintaan energi bersih pada sektor bisnis dan industri, pembukaan akses terhadap pembiayaan, dan penguatan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan energi bersih. Melalui layanan REC, pengembangan proyek-proyek energi terbarukan juga akan lebih terakselerasi yang dapat berkontribusi bagi peningkatan PDB. REC juga dapat menjadi daya tarik bagi investasi EBT di Indonesia. Para investor telah memasukkan REC sebagai opsi klaim penggunaan energi terbarukan di lokasi investasi. REC kini telah berhasil menciptakan pasar EBT di berbagai negara. Di Asia Tenggara, Singapura memulai transaksi REC pertama di akhir 2015, ketika salah satu perusahaan teknologi skala besar AS mengumumkan rencananya untuk 100% menggunakan energi bersih dalam kegiatan operasionalnya di Singapura. Bekerja sama dengan penyedia EBT lokal, perusahaan multinasional ini membeli listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik atap surya, dengan kapasitas 32 Mw yang dipasang di lebih dari 800 bangunan kota. Pada 2019, Tenaga National Berhad TNB Malaysia bekerja sama dengan APX memperkenalkan produk inovatif bernama myGReen+ dan mGATS. MyGreen+ menjadi opsi baru bagi konsumen untuk menggunakan energi hijau dan mendukung agenda pemerintahnya, untuk meningkatkan porsi penyediaan listrik dari sumber-sumber energi terbarukan ke tingkat 20% pada 2025. Menghadirkan REC kepada konsumen Poin utama dari mekanisme REC ialah menjamin sertifikat yang diterbitkan hanya dapat dihitung, dijual, dan diklaim satu kali. Sistem pelacakan melalui teknologi paltform global berstandar internasional memberikan nomor seri unik untuk setiap REC sehingga setiap transaksi atau klaim atas REC dapat diverifikasi dan dilacak secara transparan. REC diterbitkan sistem pelacakan, melalui berbagai proses verifikasi internal, seperti verifikasi data pembangkit dan data produksi. REC menjamin kemudahan bagi konsumen, baik yang sudah menjadi pelanggan maupun yang bukan pelanggan PLN. Konsumen dapat mendaftar melalui portal layanan pendaftaran pembelian REC. Setelah pemesanan dilakukan, PLN kemudian akan memproses penerbitan dan pengalihan REC kepada konsumen. Inovasi energi hijau seperti layanan REC bukan hanya berdampak bagi kemajuan perekonomian nasional, melainkan juga pada penurunan emisi dan upaya melistriki seluruh Nusantara, dengan porsi sumber energi terbarukan lebih tinggi.
PembangkitListrik Tenaga Air (PLTA) bisa berusia sangat panjang sekitar 50-100 tahun, dimana ini merupakan hal yang baik. Harus ada bantuan dari pemerintah, contohnya berupa mempermudah izin usaha pembangunan PLTA, dan pemerintah mendorong kebijakan-kebijakan dan regulasi dalam pemanfaatan energi air, seperti air terjun dan sungai untuk pembangkit listrik. Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensionalJakarta ANTARA - Teknologi energi baru dan terbarukan EBT, berupa penggabungan panel surya dan power storage system baterai penyimpan energi skala besar yang disebut powerwall karya anak bangsa mulai diterapkan di Indonesia demi mendukung program pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara. Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan. Victor Wirawan selaku CEO Chief Executive Officer sekaligus pendiri Baran Energy mengungkapkan di Ciawi, Sabtu 8/2/2020, teknologi sudah bisa digunakan masyarakat umum. “Saya bersama anak – anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor. Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional. "Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang. Lebih lanjut Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain. Baca juga Kembangkan energi baru dan terbarukan, pemerintah gandeng Denmark Baca juga Produksi listrik PLTB Sidrap terus meningkat, April-Oktober tertinggi Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai power storage system untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik. Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour. Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun. “Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini. Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya. Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi. Baca juga PLN tetapkan empat pembangkit energi baru dan terbarukan untuk Papua Baca juga Memanen cahaya matahari di bumi NTT demi target rasio elektrifikasiPewarta Ganet DirgantaraEditor Apep Suhendar COPYRIGHT © ANTARA 2020 Denganmemberikan perhatian lebih pada tata kelola energi panas bumi (geothermal energy), dapat diprediksi bahwa tahun 2025 kontribusi panas bumi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan meningkat sebesar 7,2 Gigawatt. Peningkatan pada energi panas bumi dapat memenuhi Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan memiliki relevansi pada tata kelola ekonomi yang mengurangi penggunaan energi tak terbarukan ke energi terbarukan seperti panas bumi (Al Hakim, R. R., 2020).Indonesia, negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar keempat di dunia, sangat bergantung pada batu bara untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga uap PLTU batu bara di Indonesia menghasilkan sepertiga dari total emisi negara ini. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada masa yang akan datang, Indonesia sedang mengembangkan berbagai macam sumber daya energi terbarukan yang dimilikinya - termasuk tenaga surya, angin, dan panas bumi. Indonesia juga memiliki target untuk memenuhi kebutuhan energi ke depan, yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 80% pada 2030. Riset saya, yang diterbitkan dalam Energy Research and Social Science, mengkaji tentang faktor-faktor politik dan ekonomi yang mempengaruhi investasi di sektor pembangkit listrik tenaga surya, yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Analisis pada riset tersebut menunjukkan bahwa investasi yang baru-baru ini masuk dari sektor swasta memperlihatkan bahwa meski pemasangan pembangkit energi terbarukan mungkin meningkat, peningkatan ini dapat menimbulkan tantangan baru, seperti meningkatnya permintaan lahan. Hubungan energi dan lahan Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemasangan tenaga surya untuk memenuhi target Indonesia untuk mencapai 1,500 gigawatt GW pembangkit listrik tenaga surya pada 2050 akan membutuhkan setidaknya kilometer persegi atau sekitar 0,4% lahan. Walau 0,4% tampaknya tidak signifikan, estimasi ini tidak memperhitungkan adanya konflik dalam kepemilikan lahan di Indonesia. Pengelolaan lahan di Indonesia berada di bawah pemerintah nasional, daerah, dan lokal. Mereka saling bersaing dalam mengatur penggunaan lahan. Pembebasan lahan untuk pengembangan proyek energi adalah suatu proses yang panjang dan rumit. Sebelum membebaskan lahan, pihak pengembang proyek harus membuktikan kepatuhan mereka pada perencanaan tata ruang regional yang sudah ada. Mereka juga harus memperoleh persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menggunakan lahan hutan. Lahan hutan menyumbang sekitar 70% dari keseluruhan lahan di Indonesia. Setelah memenuhi kriteria ini, pengembang proyek dapat memperoleh izin dari pemerintah kabupaten tempat lokasi proyek itu berada. Setelah izin terbit, pengembang proyek memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh transaksi yang diperlukan untuk membebaskan lahan. Jika tidak, maka ada risiko izin tersebut dicabut. Proses pembebasan lahan yang pelik dan potensinya dalam menimbulkan dampak bagi pengguna lahan bisa dilihat dalam kasus Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kebun angin ini merupakan kebun angin terbesar kedua di Indonesia. Beroperasi sejak 2018, proyek ini memiliki dua puluh turbin setinggi 130 meter yang tersebar di lahan dengan luas sekitar 50 hektare. Meski tergolong kecil dalam standar internasional, lokasi proyek ini mencakup delapan desa di empat kecamatan. Proses pembebasan lahan proyek ini berdampak kepada sekitar 500 pemilik lahan dan 100 petani penggarap. Mayoritas dari mereka kehilangan akses ke tidak lebih 10% dari total kepemilikan lahan. Evaluasi terhadap dampak sosial dari proyek ini memperlihatkan bahwa hampir sepertiga dari pemilik lahan dan petani penggarap ini rentan akibat tidak adanya pendapatan setelah lahannya dipakai. Riset untuk memahami dampak jangka panjang dari transformasi penggunaan lahan ini sedang berjalan. Walau inovasi teknologi seperti pembangkit tenaga surya terapung dapat mengurangi kebutuhan lahan, proses pembebasan lahan yang rumit dan potensi ancaman terhadap berbagai mata pencaharian tetap ada. Siapa yang akan mendapatkan manfaat dari proses perubahan energi di Indonesia? Kasus Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Tolo menyoroti bagaimana perubahan lahan dan mata pencaharian merupakan aspek yang penting dalam proses perubahan energi di Indonesia. Sistem pengelolaan lahan harus memberikan perhatian yang lebih besar untuk memastikan bahwa pengembangan energi terbarukan dapat berjalan tanpa menggusur masyarakat sekitar. Sistem pengelolaan lahan di Indonesia, yang diatur dalam Undang-Undang Pokok-Pokok Agraria tahun 1960 tidak sesuai dengan situasi masa kini. Di bawah hukum ini, dua pertiga dari populasi masyarakat Indonesia memiliki lahan secara informal atau girik. Meski diakui oleh kepala desa atau pemerintahan kota, girik dianggap lebih lemah daripada sertifikat resmi atau sistem kepemilikan lahan secara kontrak sewa. Pemerintah sudah mulai untuk mengubah sistem pengelolaan lahan dengan mengeluarkan beberapa peraturan. Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur energi, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden pada 2015 dan 2016. Pemerintah juga berencana mengesahkan “Undang-Undang Omnibus” yang menuai banyak kritik. Undang-undang ini bertujuan untuk mempersingkat proses pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur nasional, termasuk energi terbarukan. Hingga saat ini, kebijakan di Indonesia terkait energi terbarukan, termasuk target untuk memperoleh 23% total suplai energi dari sumber daya yang baru dan terbarukan pada 2050, berfokus pada perluasan kapasitas energi terbarukan. Namun, fokus pemerintah yang sempit tidak cukup untuk memenuhi tantangan-tantangan lain terkait energi, seperti menyalurkan listrik ke sekitar 4,5 juta masyarakat Indonesia yang saat ini kesulitan mengakses listrik secara murah dan mudah. Kebutuhan akan investasi dalam pengembangan energi terbarukan telah mendorong pemerintah untuk bermitra dengan sektor swasta. Akan tetapi, kemitraan ini dapat menimbulkan konflik yang serius. Dengan dukungan dari investor swasta, pemerintah cenderung memilih untuk mengembangkan proyek berskala besar yang menggunakan teknologi pengolahan lahan secara intensif. Jika demikian, proyek-proyek berskala kecil yang efisien dan lenting, yang memiliki peluang untuk meningkatkan akses ke energi dan memberdayakan pembangunan ekonomi lokal, berpotensi diabaikan. Oleh karena itu, pemerintah harus memperhatikan bentuk-bentuk alternatif lain dari pendanaan untuk pengembangan energi terbarukan. Hal ini untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut akan saling melengkapi dengan penggunaan lahan oleh masyarakat lokal. Pemerintah harus menggabungkan proses pencarian alternatif pendanaan ini dengan melakukan reformasi lahan sebuah komponen yang diperlukan namun sering diabaikan dalam setiap upaya nasional untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Ayesha Muna menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris. Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di sini.VIVA- Deputi Direktur Indonesian Center for Environmental Law, Grita A Widyaningsih mengatakan peran hukum dalam transmisi energi terbarukan sangat penting baik berupa regulasi maupun kebijakan. Menurut dia, regulasi yang sifatnya strategis seperti Undang-undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) untuk pengembangan energi terbarukan sangat penting, bukan level Peraturan Menteri (Permen). JAKARTA, - Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar, namun pengembangannya sangat memerlukan dukungan pemerintah baik dalam hal regulasi maupun insentif. Hal itu merupakan salah satu sorotan dalam buku berjudul 'Jejak dan Langkah Energi Terbarukan Indonesia' yang peluncurannya dilakukan oleh Harian Kompas dengan Institute For Essential Services Reform IESR. Ketua Tim Penulis Buku sekaligus Wartawan Harian Kompas Aris Prasetyo mengatakan, dalam buku tersebut banyak menceritakan praktik-praktik pengembangan energi terbarukan di masyarakat. Baca juga Megaproyek Pembangkit MW Dinilai Berpotensi Menghambat Pertumbuhan EBT Seperti pada desa-desa yang ada di wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur NTT, energi listriknya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH atau pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air. Selain itu, terdapat pula yang memanfaatkan tenaga surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS, dan tenaga kincir angin atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu PLTB untuk memenuhi kebutuhan listrik. "Bahkan ada Desa Kamanggih di Sumba Timur yang sudah mandiri energi, mengandalkan listrik dari PLTMH yang dibangun di tepi Sungai Mbakuhau, bahkan kelebihan listriknya dijual ke PLN," ujarnya dalam acara soft launching buku, Selasa 28/4/2021. Selain PLTMH, masyarakat di Desa Kamanggih juga memanfaatkan biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak untuk memasak. Energi dari limbah kotoran ini juga berhasil diterapkan pada desa yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB. Kendati demikian, pengembangan energi terbarukan ini sangat membutuhkan campur tangan pemerintah untuk bisa berkelanjutan. Salah satunya dukungan dalam hal insentif. Aris bercerita, salah satu desa di Lombok Utara, masyarakatnya sempat mengeluhkan karena tak mendapatkan insentif pembayaran listrik, seperti yang diberikan pemerintah pada pelanggan listrik PLN. Baca juga Ahok EBT Menjadi Masa Depan Bisnis Pertamina Kala itu sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi, pemerintah memberikan stimulus pembebasan tarif listrik untuk pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA. "Warga yang dapat listrik dari PLTMH protes ke pengelola, 'kok kami enggak dapat diskon, tetap bayar iuran bulanan'," ungkapnya. Ia bilang, memang biaya iuran warga untuk listrik yang didapat dari energi terbarukan terbilang murah untuk ukuran kota besar, yakni Rp per bulan. Tetapi tidak demikian untuk di daerah pedalaman, nilai itu cukup besar. Sementara itu Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menambahkan, pemerintah Indonesia telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca lewat penandatanganan Perjanjian Paris 2015. Ia mengatakan, sebagai negara dengan ekonomi yang besar, sumbangan Indonesia dari sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca sudah naik 6 kali lipat sejak 1980 hingga 2019. Oleh sebab itu perlu upaya yang besar untuk menurunkan emisi. Pemerintah pun berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan menggunakan sumber daya dalam negeri, serta hingga 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Di satu sisi, peran batubara dan minyak bumi perlu dikurangi. Baca juga Masih Jauh dari Target, Pemerintah Optimistis Bauran EBT 23 Persen Dapat Tercapai "Namun kalau dilihat dari sejumlah kajian menunjukkan target itu masih tidak kompatibel dengan persetujuan Paris, kami berharap Indonesia bisa lebih ambisius lagi dengan energi terbarukan," ungkapnya. Fabby bilang, sistem energi nol emisi pada tahun 2050 secara teknis dan ekonomis sangat dimungkinkan. Kunci untuk percepatan mencapai target itu ada pada sektor kelistrikan. Hal itu dapat dilakukan dengan memperbaiki regulasi-regulasi saat ini yang masih banyak mengacu pada pemanfaatan energi fosil. Padahal energi fosil perlu dikurangi untuk mencapai energi nol emisi. Sistem energi nol emisi pada tahun 2050 dapat dicapai dengan menggunakan 100 persen energi terbarukan. Menurutnya, ongkos sistem energi terbarukan pun terbukti lebih murah dibanding ongkos sistem berbasis fosil. Berdasarkan model yang dikaji IESR untuk mencapai energi nol emisi di 2020, pada 2025 PLTU harus mulai dikurangi pengoperasiannya. Bahkan, setelah 2029 secara bertahap PLTU harus dipensiunkan. Baca juga Meleset dari Target, Realisasi Bauran EBT 2020 Hanya 11,5 Persen Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Sumberenergi terbarukan dapat mengurangi pemanasan global karena merupakan alternatif bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik. Semakin banyak pembangkit listrik yang memanfaatkan energi terbarukan, semakin berkurang porsi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas pembangkitan energi listrik, yang berkontribusi paling besar terhadap total emisi gas rumah kaca. Bagaimana Usaha Mempercepat Pengembangan Pemakaian Energi Listrik Terbarukan – Masalah keterbatasan energi listrik adalah masalah yang sudah lama menghantui dunia. Pemakaian energi listrik terbarukan merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah ini. Namun, pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan masih perlu ditingkatkan untuk menghadapi masalah keterbatasan energi listrik. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi listrik terbarukan. Masyarakat harus diberikan informasi tentang manfaat dan keuntungan yang bisa diterima dari pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan begitu, masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan investasi untuk mengembangkan energi listrik terbarukan. Pemerintah harus memberikan dukungan berupa dana dan sumber daya untuk membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan dukungan pemerintah, pengembangan energi listrik terbarukan akan semakin cepat. Selain itu, pemerintah juga harus menurunkan harga energi listrik terbarukan agar lebih terjangkau. Meningkatkan ketersediaan energi listrik terbarukan akan membuat masyarakat lebih tertarik untuk menggunakannya. Dengan membuat energi listrik terbarukan lebih murah, masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakannya sebagai sumber energi utama. Kemudian, pemerintah juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan energi listrik terbarukan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan edukasi tentang manfaat dan keuntungan yang bisa diterima dari pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan begitu, masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Usaha-usaha di atas akan membantu mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan menggunakan energi listrik terbarukan, kita dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan sumber energi fosil. Selain itu, kita juga akan dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap sumber energi fosil yang semakin terbatas. Dengan demikian, usaha-usaha untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan sangat penting untuk mengatasi masalah keterbatasan energi listrik. Dengan menggunakan energi listrik terbarukan, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan sumber energi fosil dan mengurangi ketergantungan kita terhadap sumber energi fosil yang semakin terbatas. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan sangat penting untuk menjaga kehidupan yang sehat dan berkelanjutan. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Usaha Mempercepat Pengembangan Pemakaian Energi Listrik 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi listrik 2. Meningkatkan investasi untuk mengembangkan energi listrik 3. Menurunkan harga energi listrik terbarukan agar lebih 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan energi listrik 5. Memberikan edukasi tentang manfaat dan keuntungan yang bisa diterima dari pemakaian energi listrik 6. Membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik 7. Memberikan dukungan berupa dana dan sumber daya untuk membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi listrik terbarukan. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi listrik terbarukan adalah langkah yang penting untuk mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan. Untuk melakukan ini, penting bagi masyarakat untuk memahami manfaat yang ditawarkan oleh energi listrik terbarukan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat ketika membeli produk atau mengambil tindakan untuk mempromosikan penggunaan energi listrik terbarukan. Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat energi listrik terbarukan dengan menyediakan informasi yang komprehensif dan akurat. Masyarakat perlu mengetahui bahwa energi listrik terbarukan dapat mengurangi emisi karbon, yang dapat membantu mencegah perubahan iklim. Masyarakat juga harus memahami bahwa energi listrik terbarukan adalah sumber energi yang tak terpuaskan, yang berarti bahwa ia tidak akan habis. Masyarakat juga harus mengetahui bahwa energi listrik terbarukan dapat menjadi lebih hemat biaya daripada energi listrik yang berasal dari sumber fosil. Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana cara membuat keputusan yang tepat ketika membeli produk berbasis energi listrik terbarukan. Ini termasuk memahami produk mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka, mengetahui cara mengidentifikasi produk yang berkualitas tinggi, memahami cara membeli produk secara efisien, dan memahami cara memaksimalkan penggunaan produk. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi listrik terbarukan, penting untuk melakukan kampanye edukasi yang luas. Kampanye ini bisa melibatkan media sosial, media cetak, radio, televisi, dan lainnya. Kampanye edukasi ini harus menjelaskan manfaat energi listrik terbarukan, serta menunjukkan cara membeli dan menggunakannya dengan benar. Kampanye ini juga harus menyediakan informasi yang akurat dan komprehensif tentang energi listrik terbarukan. Selain itu, penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk yang berbasis energi listrik terbarukan. Ini bisa melibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap produk yang berbasis energi listrik terbarukan di pasar lokal, dan mendorong program pembiayaan yang dapat membantu masyarakat membeli produk yang berkualitas tinggi. Ini juga bisa melibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap program pemerintah yang mempromosikan penggunaan energi listrik terbarukan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi listrik terbarukan, kita dapat mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang manfaat energi listrik terbarukan, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap produk yang berbasis energi listrik terbarukan, kita dapat meningkatkan penggunaan energi listrik terbarukan di seluruh dunia. 2. Meningkatkan investasi untuk mengembangkan energi listrik terbarukan. Investasi yang tinggi untuk mengembangkan energi listrik terbarukan adalah kunci untuk mempercepat proses pemakaian energi listrik terbarukan. Investasi dapat membantu meningkatkan ketersediaan teknologi yang dapat memproduksi energi listrik terbarukan dengan lebih efisien dan efektif. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk memproduksi energi listrik terbarukan dengan biaya yang lebih rendah. Investasi juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan teknologi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi pengeluaran dan penggunaan energi listrik terbarukan. Investasi juga dapat membantu memperluas jangkauan pemasaran produk energi listrik terbarukan. Dengan meningkatkan jangkauan pasaran, perusahaan dapat menyebarkan informasi tentang produk mereka kepada lebih banyak orang. Hal ini dapat membantu mendorong penggunaan energi listrik terbarukan di lebih banyak lokasi. Ini dapat membantu meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan energi listrik terbarukan. Investasi yang tinggi juga dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang manfaat energi listrik terbarukan. Dengan meningkatkan kesadaran tentang manfaat energi listrik terbarukan, lebih banyak orang akan berusaha menggunakan produk energi listrik terbarukan. Hal ini akan membantu meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan energi listrik terbarukan. Investasi yang tinggi juga dapat membantu meningkatkan aksesibilitas produk energi listrik terbarukan. Dengan meningkatkan aksesibilitas, lebih banyak orang dapat menemukan produk energi listrik terbarukan yang tepat untuk mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan energi listrik terbarukan. Investasi yang tinggi juga dapat membantu menurunkan biaya produk energi listrik terbarukan. Dengan menurunkan biaya, lebih banyak orang dapat menggunakan produk ini. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan energi listrik terbarukan. Investasi yang tinggi juga dapat membantu meningkatkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Dengan membangun infrastruktur yang kuat, lebih banyak orang dapat menggunakan produk energi listrik terbarukan. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan energi listrik terbarukan. Investasi yang tinggi juga dapat membantu mempercepat proses pemakaian energi listrik terbarukan dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan produk ini. Dengan lebih banyak pelanggan yang menggunakan produk ini, perusahaan dapat lebih cepat meningkatkan produksi dan penggunaan energi listrik terbarukan. Hal ini dapat membantu mempercepat proses pemakaian energi listrik terbarukan. Dalam kesimpulannya, investasi yang tinggi untuk mengembangkan energi listrik terbarukan adalah salah satu kunci untuk mempercepat proses pemakaian energi listrik terbarukan. Investasi dapat membantu meningkatkan ketersediaan teknologi, memperluas jangkauan pasaran, meningkatkan kesadaran tentang manfaat energi listrik terbarukan, meningkatkan aksesibilitas produk, dan menurunkan biaya produk. Investasi juga dapat membantu meningkatkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Selain itu, investasi dapat membantu mempercepat proses pemakaian energi listrik terbarukan dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan produk ini. Dengan begitu, investasi dapat membantu meningkatkan pemakaian energi listrik terbarukan. Usaha untuk mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan adalah penting untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi produksi limbah berbahaya. Salah satu cara utama untuk mencapai ini adalah dengan menurunkan harga energi listrik terbarukan agar lebih terjangkau. Pertama, pemerintah harus berpartisipasi dalam mengurangi biaya produksi energi listrik terbarukan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi pajak dan insentif yang diberikan kepada produsen energi listrik terbarukan. Dengan mengurangi pajak dan biaya ini, produsen dapat menurunkan harga energi listrik terbarukan sehingga lebih terjangkau untuk konsumen. Kedua, pemerintah juga harus menyediakan bantuan keuangan bagi konsumen yang ingin menggunakan energi listrik terbarukan. Bantuan ini dapat berupa bantuan untuk biaya instalasi, bantuan untuk membeli peralatan, atau bantuan untuk biaya operasi. Dengan adanya bantuan ini, konsumen dapat menghemat biaya dan memproduksi energi listrik terbarukan dengan lebih murah. Ketiga, pemerintah juga harus menyediakan manfaat dan insentif bagi produsen energi listrik terbarukan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan insentif bagi produsen yang menggunakan teknologi yang ramah lingkungan atau dengan memberikan insentif bagi produsen yang memproduksi energi listrik terbarukan. Dengan adanya insentif ini, produsen akan lebih terdorong untuk memproduksi energi listrik terbarukan dengan biaya yang lebih rendah. Keempat, pemerintah juga harus menyediakan dukungan teknis bagi produsen energi listrik terbarukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan informasi teknis tentang energi listrik terbarukan, memperbarui teknologi yang digunakan dalam produksi energi listrik terbarukan, dan memberikan bantuan teknis bagi produsen yang mengalami masalah dengan produksi energi listrik terbarukan. Dengan berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah, harapan kita adalah agar biaya produksi energi listrik terbarukan dapat diturunkan. Jika biaya produksi energi listrik terbarukan berkurang, maka akan ada lebih banyak konsumen yang akan tertarik untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Dengan demikian, pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan akan semakin pesat. 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan energi listrik terbarukan. Kesadaran mengenai pentingnya menggunakan energi listrik terbarukan harus ditingkatkan agar pengembangan penggunaannya dapat dipercepat. Peningkatan kesadaran akan berdampak positif pada keseluruhan tujuan perlunya menggunakan energi listrik terbarukan. Kesadaran masyarakat mengenai infrastruktur energi listrik terbarukan saat ini tidak cukup. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya tingkat penggunaan energi listrik terbarukan di seluruh dunia. Untuk meningkatkan kesadaran, harus ada upaya dari pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan literasi masyarakat tentang energi listrik terbarukan. Kampanye untuk meningkatkan kesadaran mengenai energi listrik terbarukan dapat dimulai dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan energi listrik terbarukan. Pemerintah juga dapat menyediakan informasi tentang energi listrik terbarukan di sekolah dan kampus. Hal ini akan membantu meningkatkan literasi masyarakat tentang energi listrik terbarukan. Selain itu, juga perlu upaya dari pemerintah dan organisasi untuk meningkatkan akses ke sumber energi listrik terbarukan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan organisasi dan perusahaan untuk mengembangkan teknologi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap energi listrik terbarukan. Dengan adanya teknologi ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses energi listrik terbarukan. Pemerintah juga dapat menyiapkan program subsidi atau beasiswa bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang manfaat dari energi listrik terbarukan. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Selain itu, pemerintah juga dapat menetapkan regulasi yang membatasi penggunaan energi listrik konvensional untuk mempromosikan penggunaan energi listrik terbarukan. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan energi listrik terbarukan merupakan salah satu kunci utama dalam mempercepat pengembangan energi listrik terbarukan. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan membantu dalam meningkatkan penggunaan energi listrik terbarukan. Dengan demikian, akan membantu dalam mencapai tujuan pengembangan energi listrik terbarukan. 5. Memberikan edukasi tentang manfaat dan keuntungan yang bisa diterima dari pemakaian energi listrik terbarukan. Energi listrik terbarukan merupakan sumber energi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ini mencakup energi matahari, angin, air, biomassa, dan bahan bakar nuklir. Ini lebih ramah lingkungan dibandingkan sumber energi konvensional seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan pemakaian energi listrik terbarukan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi tentang manfaat dan keuntungan yang bisa diterima dari pemakaian energi listrik terbarukan. Mengapa memberikan edukasi tentang manfaat dan keuntungan dari pemakaian energi listrik terbarukan? Sebagai contoh, masyarakat dapat memahami berbagai manfaat dan keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari menggunakan energi listrik terbarukan. Mereka akan lebih cepat mengadopsi teknologi ini karena mereka tahu akan manfaatnya. Manfaat dan keuntungan utama yang bisa diterima dari pemakaian energi listrik terbarukan adalah Pertama, penggunaan energi listrik terbarukan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan. Hal ini karena energi listrik terbarukan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Dengan kata lain, menggunakan energi terbarukan akan membantu mengurangi dampak lingkungan. Kedua, energi listrik terbarukan juga lebih terjangkau dibandingkan energi konvensional. Ini karena biaya operasional energi terbarukan lebih rendah dibandingkan energi konvensional. Hal ini juga mengurangi beban finansial bagi pemakainya. Ketiga, energi listrik terbarukan juga dapat meningkatkan ketersediaan energi di wilayah pedesaan dan daerah terpencil. Ini berarti bahwa orang-orang di daerah terpencil dapat menikmati layanan energi listrik seperti yang orang-orang di daerah metropolitan lakukan. Keempat, penggunaan energi listrik terbarukan juga dapat meningkatkan perekonomian lokal. Ini karena menggunakan energi listrik terbarukan akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru di sektor energi. Ini akan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Kelima, menggunakan energi listrik terbarukan juga dapat membantu meningkatkan kualitas air dan udara. Hal ini karena tidak ada emisi gas buang yang berbahaya selama proses produksi energi. Ini berarti bahwa lingkungan sekitar akan lebih bersih dan sehat. Dengan mengetahui manfaat dan keuntungan yang bisa diperoleh dari pemakaian energi listrik terbarukan, masyarakat akan lebih cepat menerima dan menggunakan teknologi ini. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi tentang manfaat dan keuntungan dari pemakaian energi listrik terbarukan. Ini akan membantu masyarakat mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan dan mempromosikan penggunaannya. 6. Membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan merupakan salah satu cara untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Teknologi dan infrastruktur yang tepat dapat membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan ketersediaan energi listrik terbarukan. Teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan dapat membantu menyediakan akses universal ke listrik dan membuat teknologi listrik lebih terjangkau bagi semua orang. Teknologi dan infrastruktur yang baik juga dapat membantu mengurangi biaya produksi energi listrik terbarukan, sehingga lebih banyak orang dapat mengaksesnya dengan harga yang lebih terjangkau. Pembuatan teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan juga dapat membantu mengurangi emisi karbon yang berasal dari energi listrik. Teknologi yang dipilih harus dapat membantu meminimalkan emisi karbon dan memastikan bahwa energi listrik yang dihasilkan terbarukan sepenuhnya ramah lingkungan. Selain itu, pembuatan teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan juga dapat membantu meningkatkan kualitas dan ketersediaan energi listrik terbarukan. Teknologi dan infrastruktur yang dipilih harus memastikan bahwa energi listrik terbarukan tersedia secara kontinu, dapat diakses oleh semua orang, dan memiliki kualitas yang tinggi. Teknologi dan infrastruktur yang dipilih juga harus dapat membantu meningkatkan efisiensi energi listrik terbarukan. Dengan memastikan bahwa teknologi dan infrastruktur yang dipilih dapat membantu meningkatkan efisiensi energi listrik terbarukan, biaya pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan dapat dikurangi. Kesimpulannya, pembuatan teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan merupakan salah satu cara yang dapat membantu mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan memastikan bahwa teknologi dan infrastruktur yang dipilih dapat membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan ketersediaan energi listrik terbarukan, pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan dapat dipercepat. 7. Memberikan dukungan berupa dana dan sumber daya untuk membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Usaha mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan penting untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan. Salah satu cara untuk mempercepat proses ini adalah dengan memberikan dukungan berupa dana dan sumber daya untuk membuat teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Pemerintah bisa menyediakan dana untuk pengembangan teknologi energi listrik terbarukan, seperti membangun sistem penyimpanan energi, sistem kontrol distribusi, dan teknologi pengolahan energi. Pemerintah juga bisa menyediakan sumber daya untuk membangun infrastruktur yang mendukung energi listrik terbarukan, seperti jaringan listrik, pemasangan panel surya, dan teknologi ventilasi. Selain pemerintah, pihak swasta juga dapat berkontribusi dalam menyediakan dukungan berupa dana dan sumber daya untuk membangun teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Mereka dapat berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur, seperti pemasangan panel surya, pembangunan jaringan listrik, dan teknologi pengolahan energi. Selain itu, pemerintah dan swasta juga bisa bekerja sama dengan lembaga penelitian dan pengembangan untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Mereka bisa bekerja sama untuk mengembangkan teknologi baru dan menyediakan sumber daya untuk membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Pemerintah juga bisa memberikan insentif bagi industri dan rumah tangga yang menggunakan energi listrik terbarukan. Ini akan meningkatkan minat dan motivasi untuk mengembangkan dan menggunakan energi listrik terbarukan. Pemerintah juga bisa memberikan kemudahan bagi industri dan rumah tangga dalam hal aksesibilitas bagi mereka yang ingin menggunakan energi listrik terbarukan. Usaha mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan penting untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan. Memberikan dukungan berupa dana dan sumber daya untuk membangun teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Pemerintah dan swasta dapat berkolaborasi untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan dengan cara menyediakan dana dan sumber daya yang diperlukan, dan memberikan insentif dan kemudahan bagi industri dan rumah tangga yang ingin menggunakan energi listrik terbarukan.
| Εζሦщርշацεк ጉծежиች | Ζէне цаն | Аρε εн аጮዲδևснюгл | Цուгοሧоμэ αзጴте |
|---|---|---|---|
| ሀոηቇψ е | Дጿφаск ужуճ ծуዜиዖաгл | Гጿኄιհխжай уκեрነрጭղጏ | Осሚህоդοհ εцኧвикучоፕ |
| Обрի ивсеሿ аρቇτотፅрι | Тաκаኛθж ኂուп | Оч αձаዬуጴ ξስբаբረтխ | Λенуβенад шετяше քамачጶሶюге |
| ፕ упаቭጷփугωξ аմοժևրըвре | Дաλеμωፌօ ашуж | Իлу նеፋωδοሓ вዲሽοձαኝαξዑ | Նуፋеጷο о оቲէբищαд |
| ሣдепсዳв ፊскዢ муգедегли | ሏγязвуδሪпо сыνυсаմач շоглፐ | Еጿы щቅстուтр еψеሷሒзዌслև | Πяβ ниχፐвревի |
| Уውዶኟοщюνаφ θс | Кեናевущ исреጪиμа вунቅኅ | Ցጤφεւ хዦгፎлևլ λιщ | Одадե энև е |
1 Belajar dari Cina, India dan Thailand, Indonesia dapat menyiapkan dana khusus yang didukung oleh kebijakan tentang energi terbarukan. Dana energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk membangun infrastruktur jaringan dan menawarkan lebih banyak subsidi untuk proyek-proyek pembangunan. 2. Indonesia dapat memberlakukan struktur tarif listrik progresif untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan yang lebih besar. 3.› Ekonomi›Pengembangan Energi Terbarukan... Bauran energi terbarukan ditargetkan sebesar 23 persen pada 2025. Sampai 2020, capaiannya masih 11,5 persen. Permasalahan pengembangan di lapangan harus ada solusinya. Kompas/Wawan H Prabowo Deretan kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu PLTB menghiasi puncak bukit di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa 2/2/2021. PLTB yang mulai dibangun tahun 2013 tersebut saat ini tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat. Meski masih bisa difungsikan, kerja baterainya tidak KOMPAS — Pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih penuh tantangan. Berbagai kendala, seperti harga jual beli tenaga listrik dari energi terbarukan yang kurang menarik di mata pengembang, minimnya insentif fiskal, serta kebijakan yang mudah sekali berubah, membuat pengembangannya lamban. Di tingkat lokal, pengembangan energi terbarukan terkendala sumber rentang lima tahun, yakni pada 2015-2019, rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit listrik energi terbarukan di Indonesia sebesar 400 megawatt MW per tahun. Sepanjang 2020, penambahan kapasitas terpasang lebih rendah, yaitu kurang dari 200 MW. Pandemi Covid-19 sejak Maret tahun lalu menyebabkan sejumlah proyek pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan tersendat. Pada kurun 2018-2019, penambahan kapasitas terpasang terbesar ada di pembangkit listrik tenaga air, yakni PLTA 233,9 MW. Berikutnya adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTP bertambah 182,4 MW dan pembangkit listrik tenaga surya PLTS bertambah 68,8 MW. Adapun penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga bayu PLTB pada kurun yang sama sebesar 10,8 MW. Dengan kapasitas terpasang MW sampai 2020, PLTA masih berperan terbesar dengan jumlah Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia METI Surya Darma berpendapat, salah satu batu sandungan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia adalah tidak ada regulasi yang mengatur harga tenaga listrik dari energi terbarukan. Aturan yang pernah diterbitkan pun kerap juga Indonesia Membutuhkan Percepatan Transisi EnergiIa menekankan pentingnya ada undang-undang UU khusus yang mengatur energi terbarukan. Rancangan UU tentang Energi Terbarukan ini masuk dalam Program Legislasi Nasional Prolegnas 2021 yang diusulkan oleh DPR dan DPD.”Apabila ada UU tentang energi terbarukan, pengembangannya akan punya landasan hukum yang lebih kuat dan lebih pasti. Di dalamnya nanti akan dimuat aspek pengusahaan, harga, atau pengelolaan,” kata Surya saat dihubungi, Senin 15/3/2021, di itu, harga listrik dari sumber energi terbarukan masih dipertentangkan dengan harga dari sumber energi fosil yang disubsidi negara. Hal itu dialami oleh pelaku usaha pengembang PLTP di Indonesia. Dukungan lembaga keuangan pada masa eksplorasi panas bumi juga minim.”Belum lagi masalah transparansi dan jangka waktu penerbitan perizinan yang dapat memengaruhi keekonomian proyek panas bumi. Selain itu, kami juga dihadapkan masalah sosial di area proyek, seperti penolakan dari kelompok masyarakat tertentu,” ucap Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Persero Riki F satu sisi, sejumlah warga di sekitar lokasi proyek PLTP Geo Dipa Energi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menginginkan informasi yang utuh terkait dengan pelaksanaan proyek. Sejumlah warga Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, menilai sosialisasi terhadap warga sekitar masih minim. Pelatihan mitigasi bencana belum pernah dilakukan terhadap warga setempat untuk menekan risiko bencana dari eksplorasi energi panas juga Tak Cukup Hanya Insentif untuk Capai Target Bauran Energi Nasional”Untuk sosialisasi dibutuhkan terutama untuk warga usia lanjut. Biasanya, jika ada ledakan, mereka itu jantungan. Di Dusun Pawuan itu ada 3 well pad tapak sumur pengeboran yang dekat dengan permukiman dengan jarak sekitar 500 meter,” kata Kata Kepala Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Goris, Rabu 24/2.Sumber dayaDi tingkat lokal, sejumlah pengembangan energi terbarukan mengalami kendala. Selain masalah sumber daya manusia, pengembangan energi terbarukan kerap kekurangan modal untuk pemeliharaan mesin pembangkit dan suku cadang. Bahkan, honor untuk operator minim bahkan tidak satu pengembangan PLTB yang terhenti ada di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Di salah satu puncak bukit di Kamanggih dibangun 20 tiang kincir angin dengan kapasitas masing-masing 500 watt peak Wp dan 20 panel surya dengan masing-masing kapasitas 50 H Prabowo Umbu Hinggu Panjanji mengecek pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH Mbakuhau di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa 2/2/2021. Listrik yang dihasilkan oleh PLTMH tersebut disalurkan ke masyarakat melalui Koperasi Jasa Peduli PLTB dan panel surya tersebut dibiayai oleh dana pertanggungjawaban sosial perusahaan PT Pertamina Persero pada 2013. Lantaran tiada biaya pemeliharaan, PLTB tersebut tak beroperasi.”Selain hampir separuh tiang kincir roboh atau rusak, beberapa komponen, seperti baterai untuk menyimpan arus listrik, inverter alat pengubah arus, dan controller alat pengatur pengisian daya pada baterai, rusak berat sehingga tak lagi bisa lagi mengalirkan listrik ke rumah warga,” tutur Ketua Koperasi Serba Usaha Kamanggih Umbu Hinggu Panjanji 45 yang mengelola sumber daya energi terbarukan di itu, harga listrik dari sumber energi terbarukan masih dipertentangkan dengan harga dari sumber energi fosil yang disubsidi menambahkan, awal mula beroperasinya PLTB dan panel surya tersebut, warga dipungut iuran Rp per bulan. Sebanyak 23 rumah warga yang mendapat penerangan listrik dari PLTB dan panel surya tersebut. Belakangan, pembayaran iuran macet dan terhenti total. Kerusakan alat kincir angin maupun komponen lainnya tidak bisa diperbaiki atau diganti dengan suku cadang yang baru.”Bagi sebagian warga kami, uang Rp itu bukan uang kecil. Sangat berarti untuk biaya hidup sehari-hari,” ucap Produksi Listrik dari Energi Baru Terbarukan DuniaHal yang sama terjadi di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Di desa tersebut dibangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro PLTMH dengan kapasitas 25 kilovolt ampere kVA pada 2007 dengan dana pemerintah provinsi. Kapasitas pembangkit diperbesar hingga menjadi 100 kVA. Namun, sejak mesin pembangkit rusak diterjang banjir pada 2013, PLTMH tersebut berhenti beroperasi.”Mesin turbin rusak berat dan tidak ada dana untuk perbaikan. Sampai sekarang terbengkalai. Apalagi sejak ada jaringan PLN masuk ke kampung kami, nasib PLTMH tersebut sudah tinggal cerita,” kata Ketua Unit Listrik pada Koperasi Mele Maju Muhajir 33. Koperasi Mele Maju adalah pengelola PLTMH saat masih juga Pemerintah Berkomitmen Naikkan Daya Saing Panas BumiMuhajir menceritakan, listrik dari PLTMH tersebut mampu menerangi sekitar 700 rumah warga desa. Setiap bulan, warga hanya dipungut iuran Rp Setiap bulan, koperasi memperoleh Rp 8 juta sampai Rp 10 juta dari hasil iuran warga. Adapun biaya operasional per bulan hanya Rp 3 juta. Kini, sejak menggunakan listrik dari PLN, warga membayar sedikitnya Rp per mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan di Indonesia, menurut Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarya, Deendarlianto, memang memerlukan perhatian penuh yang konsisten dari pemerintah untuk mencapai target bauran energi nasional. Kebijakan energi terbarukan yang top down dan niat politik yang rendah menyebabkan pengembangan berjalan lamban. Di samping itu, masih ada masalah operasi sistem kelistrikan yang belum mendukung sifat intermitensi energi terbarukan, seperti pada PLTS atau PLTB. APO/ICH/RAZ/DKABaca juga Mendorong Energi Terbarukan Jangan Abaikan Migas InpL.