Rinciancara membaca meteran listrik Bacalah dari kiri ke kanan layaknya Anda membaca buku atau rangkaian angka. Ketahui cara perusahaan listrik membaca. Cara Membaca Meteran Listrik Alat UkurKwH Meter Dear sahabat BT senang jupa lagi.

Meteran listrik adalah alat yang penting untuk mengukur penggunaan listrik di rumah atau gedung. Dengan memahami cara membaca meteran listrik, Anda bisa mengontrol penggunaan listrik dan menghindari tagihan yang membengkak. Bagi Anda yang belum tahu cara membaca meteran listrik, artikel ini akan memberikan panduan lengkapnya. Pengenalan Meteran Listrik Sebelum mempelajari cara membaca meteran listrik, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu jenis-jenis meteran listrik. Secara umum, ada dua jenis meteran listrik, yaitu 1. Meteran Listrik Analog Meteran listrik analog adalah jenis meteran yang menggunakan jarum penunjuk. Jarum penunjuk ini bergerak sejalan dengan penggunaan listrik di rumah atau gedung. Semakin banyak listrik yang digunakan, semakin tinggi pula posisi jarum penunjuk ini. Penggunaan meteran listrik analog sudah semakin sedikit karena dianggap kurang akurat. 2. Meteran Listrik Digital Meteran listrik digital adalah jenis meteran yang menggunakan layar digital. Layar digital ini menampilkan angka-angka yang menunjukkan penggunaan listrik di rumah atau gedung. Meteran listrik digital lebih akurat dan lebih mudah dibaca karena angka-angka ditampilkan dengan jelas. Sekarang, mari kita pelajari cara membaca meteran listrik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca meteran listrik, yaitu 1. Baca dari Kiri ke Kanan Saat membaca meteran listrik, mulailah membaca dari angka paling kiri. Angka ini menunjukkan jumlah listrik yang telah digunakan dalam satuan ribuan kilowatt. Setelah itu, baca angka di sebelah kanannya, yaitu satuan ratusan kilowatt. Kemudian, baca angka di sebelah kanannya lagi, yaitu satuan puluhan kilowatt. Terakhir, baca angka yang paling kanan, yaitu satuan kilowatt. 2. Setiap Meteran Memiliki Skala yang Berbeda Setiap meteran listrik memiliki skala yang berbeda-beda. Beberapa meteran memiliki skala 5 ampere, 10 ampere, atau 20 ampere. Pastikan Anda mengetahui skala yang terdapat pada meteran listrik Anda untuk menghindari kesalahan saat membaca meteran. 3. Perhatikan Arah Jarum Penunjuk pada Meteran Analog Jika Anda menggunakan meteran listrik analog, perhatikan arah jarum penunjuk. Jarum penunjuk pada meteran listrik analog akan berputar searah jarum jam jika terdapat penggunaan listrik. Jika jarum penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti ada kebocoran arus listrik atau korsleting pada instalasi listrik. Cara Menghitung Penggunaan Listrik Selain membaca meteran listrik, Anda juga bisa menghitung penggunaan listrik dengan cara manual. Berikut ini adalah cara menghitung penggunaan listrik 1. Hitung Daya Listrik Daya listrik dihitung dengan cara mengalikan tegangan listrik volt dengan arus listrik ampere. Misalnya, jika tegangan listrik 220 volt dan arus listrik 5 ampere, maka daya listriknya adalah 220 x 5 = 1100 watt. 2. Hitung Penggunaan Listrik Harian Untuk menghitung penggunaan listrik harian, caranya adalah mengalikan daya listrik dengan waktu penggunaan listrik dalam jam. Misalnya, jika daya listrik 1100 watt dan waktu penggunaan listrik 6 jam, maka penggunaan listrik harian adalah 1100 x 6 = 6600 watt atau 6,6 kilowatt. 3. Hitung Penggunaan Listrik Bulanan Untuk menghitung penggunaan listrik bulanan, caranya adalah menjumlahkan penggunaan listrik harian dalam satu bulan. Misalnya, jika penggunaan listrik harian sebesar 6,6 kilowatt dan jumlah hari dalam satu bulan 30 hari, maka penggunaan listrik bulanan adalah 6,6 x 30 = 198 kilowatt. Cara Menghemat Penggunaan Listrik Selain memahami cara membaca meteran listrik dan menghitung penggunaan listrik, Anda juga bisa menghemat penggunaan listrik di rumah atau gedung. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghemat penggunaan listrik 1. Matikan Lampu atau Alat Elektronik yang Tidak Digunakan Pastikan Anda selalu mematikan lampu atau alat elektronik yang tidak digunakan. Kebiasaan ini dapat mengurangi penggunaan listrik dan menghemat tagihan listrik. 2. Gunakan Lampu Hemat Energi Lampu hemat energi seperti lampu LED atau lampu neon dapat menghemat penggunaan listrik hingga 80%. Selain itu, lampu jenis ini juga lebih awet dan tahan lama. 3. Gunakan AC dengan Bijak Gunakan AC dengan bijak dan matikan AC saat tidak digunakan. Pastikan juga AC dalam kondisi yang baik dan bersih agar tidak memakan banyak energi listrik. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah membahas cara membaca meteran listrik, menghitung penggunaan listrik, dan menghemat penggunaan listrik. Dengan memahami hal-hal tersebut, Anda bisa mengontrol penggunaan listrik dan menghindari tagihan listrik yang membengkak. FAQs 1. Apa yang Harus Dilakukan Jika Meteran Listrik Tidak Berfungsi? Jika meteran listrik tidak berfungsi, segera hubungi petugas PLN untuk memeriksa meteran listrik Anda. 2. Apakah Meteran Listrik Analog Masih Digunakan? Meteran listrik analog masih digunakan, tetapi semakin sedikit karena dianggap kurang akurat. 3. Apa yang Harus Dilakukan Jika Tagihan Listrik Tidak Sesuai dengan Penggunaan Listrik? Jika tagihan listrik tidak sesuai dengan penggunaan listrik, segera hubungi petugas PLN untuk memeriksa meteran listrik Anda. 4. Apakah Menggunakan Alat Elektronik yang Lebih Banyak Akan Meningkatkan Tagihan Listrik? Ya, menggunakan alat elektronik yang lebih banyak akan meningkatkan penggunaan listrik dan tagihan listrik. 5. Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghemat Penggunaan Listrik di Kantor atau Gedung? Untuk menghemat penggunaan listrik di kantor atau gedung, gunakan lampu hemat energi, matikan alat elektronik yang tidak digunakan, dan pastikan AC dalam kondisi yang baik dan bersih.
Atau(cara 2) Kita pakai yang skala 250 tapi batas ukurnya hanya sampai 0 s.d 50, maka. Batas ukur = 50. Jumlah garis Stip = 10. Nilai 1 strip = (50-0)/10. = 5. Nilai tetap sama kan !!. Pilihlah cara mana yang paling mudah :) nah sekarang cari niali 1 strip untuk skala yang lain ( skala 50 dan 10)
Artikel ini akan membahas cara membaca meteran listrik secara mandiri yang bisa Anda lakukan sendiri. GENTENG, - Senior Manager Komunikasi dan Umum Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Jawa Timur PLN UID Jatim A Rasyid Naja mengajak para konsumen untuk membaca meteran listrik secara mandiri. Caranya, dengan menggunakan fitur Swadaya Catat Angka Meter SwaCAM melalui aplikasi PLN Mobile maupun WhatsApp Messenger. "SwaCAM melalui aplikasi PLN Mobile ataupun 123, dengan nomor 08122123123," kata Rasyid melalui keterangan tertulisnya, Jumat 21/5/2021. Rasyid menyatakan, fitur SwaCAM bisa memberikan transparansi pemakaian listrik bagi pelanggan. Dengan begitu, bisa mempermudah pelanggan untuk mengetahui estimasi tagihan listrik di bulan berikutnya. Caranya pun mudah, pelanggan hanya perlu mengirim foto angka stand meter. Nantinya, foto stand meter itu akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik. "Baca meter mandiri bisa dilakukan oleh pelanggan, mulai tanggal 24 sampai 27 setiap bulannya," ujarnya. Rasyid menuturkan, dalam menjalankan prosesnya melalui SwaCam di aplikasi PLN Mobile, dinilai lebih cepat, mudah, dan akurat. Namun, apabila pelanggan tak bisa mengirimkan angka stand dan foto pada tanggal baca mandiri yang disediakan pada tanggal 24 sampai 27, angka stand yang akan digunakan adalah hasil dari baca petugas PLN. Rasyid menyebutkan, jumlah pelanggan PLN yang telah memanfaatkan SwaCam melalui WhatsApp Messanger di Jatim mencapai pelanggan. Sedangkan, pelanggan memilih menggunakan aplikasi PLN Mobile. Rasyid memaparkan, mulai bulan Mei 2020, PLN kembali melaksanakan pembacaan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar. Dalam melakukan pembacaan meter ke rumah pelanggan, menggunakan standar APD dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Penyebaran Covid-19 atau sesuai protokol kesehatan prokes. Rasyid mengatakan, jika pelanggan tak bisa mengirimkan foto angka stand meter maupun lokasi kWh meter, maka tak bisa didatangi oleh petugas PLN. Dengan begitu, pemakaian listrik akan diperhitungkan rata-rata 3 bulan terakhir. "Pengiriman angka stand & foto kWh meter oleh pelanggan diluar dari tanggal yang telah ditetapkan, 24-27, maka tidak akan dijadikan angka dalam perhitungan tagihan listrik," tuturnya. Setiap 3 bulan, PLN akan melakukan pencocokan angka stand kWh meter khusus hasil kiriman pelanggan dengan angka faktual hasil pembacaan petugas PLN. Kemudian akan dilakukan penyesuaian pada perhitungan tagihan listrik masing-masing hunian pelanggan. Rasyid berharap, pelanggan mengirimkan angka dan foto stand sesuai yang tertera di kWh meter. Sehingga, tak akan terjadi penyesuaian tagihan turun maupun naik secara berlebihan. Itulah informasi cara membaca meteran listrik secara mandiri yang bisa Anda lakukan. CaraMemasang Kwh Meter Listrik 3 Phase. Pemakaian kwh wbp = 20 x 200 x 1 x 16 = 64.000 kwh. To find the kwh that the machine draws do i multiply the line to line voltage and the current then divide by 1.73? Satu set modem yang digunakan sebagai meteran listrik atau pembaca kwh. P = √3 X V X I X Cos Φ. Dear sahabat BT, senang jupa lagi. Hari ini Om BT akan berbagi informasi tentang cara membaca meteran listrik. Meteran listrik sering disebut sebagai KwH Meter atau juga sering disebut sebagai alat ukur daya listrik. Sehingga meteran listik bisa didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya listrik yang dipakai oleh konsumen. Saat ini meteran listrik yang lazim digunakan oleh PLN adalah meteran listrik digital yang sebelumnya menjadi pengganti dari meteran analog. Pada kesempatan ini, Om BT akan sharing tentang cara membaca meteran listrik yang analog. Untuk digital akan menyusul pada postingan berikutnya. Baca Juga Tagihan Biaya Bulanan Pemakaian Listrik [Update] Penjelasan dan Rincian Biaya Tambah Daya Listrik Rumahan Penggolongan Tarif Pelanggan Tenaga Listrik[Update] Jenis-Jenis Tarif Tenaga ListrikContoh Cara Menghitung Rekening Listrik Pada dasarnya, besarnya energi yang telah dipakai oleh pelanggan ditunjukkan dengan angka-angka register yang tertera pada Alat ukur kwh Meter. Jumlah pemakaian yang sebenarnya dihitung berdasarkan angka-angka yang tertera pada register sebelumnya awal yang dikurangkan terhadap angka-angka yang tertera pada register terakhir akhir atau dapat dinyatakan dengan rumus KWH = Selisih Pembacaan Meter KWH x Factor MeterSelisih Pembc. Meter KWH = Penunjukan Meter bulan ini – Penunjukan Meter bulan lalu Factor Meter = rasio CT x rasio PT x rasio Register Contoh cara membaca meteran listrik KwH Meter seperti di bawah ini a. Pelanggan Tegangan rendah TR yang tidak memerlukan CT pelanggan dengan tarif; S2-R1,R2,R3,U1 – Untuk Tarif S2 – R3 dan U1 Contoh Stand meter bulan ini 07139Stand meter bulan lalu 06825Selisih pembacaan stand meter 07139-06825 = 314 pemakaian Kwh – Untuk Tarif R1-R2 Contoh Stand meter bulan ini 15762Stand meter bulan lalu 15493Selisih pembacaan stand meter 15493-15762= 269 pemakaian Kwh total Pemakaian blok I = 60 jam x daya terpasang 1300 VA = 78 kWhPemakaian blok II = pemakaian total- pemakaian blok I = 191 kWh b. Pelanggan Tegangan rendah TR yang menggunakan CT – Pelanggan dengan tarif S3-R4-U2 Contoh Stand meter bulan ini 70495Stand meter bulan lalu 68231Selisih pembacaan stand meter 2264 x factor meter CT c. Pelanggan Tegangan menengah TM Contoh Dipasang kWH meter merk Fuji tipe FF23HTI, 100V 5A, 3 fase 4 kawat, dengan Trafo arus terpasang = 100/5 A, Rasio CT = 20Trafo tegangan terpasang = V, Rasio PT = 200Faktor register = 1 Stand meter bulan ini LWBP = dan WBP = meter bulan lalu LWBP = dan WBP = Selisih pembacaan meter LWBP = – = 90Selisih pembacaan meter WBP = – = 16 Maka Pemakaian KWh LWBP = 20 x 200 x 1 x 90 = kWhPemakaian KWh WBP = 20 x 200 x 1 x 16 = kWh Catatan* Bila pada meter kWh tidak tercantum adanya faktor register konstanta, maka factor register dianggap= 1 ** Untuk pengukuran tegangan rendah TR tidak ada rasio PT Demikian postingan Om BT tentang cara membaca meteran listrik alat ukur/kwh meter. Semoga bermanfaat! [
  1. Ωμящи уςθт
  2. Еф пէռебեтаρ аմ
    1. Беτошок ктոյ
    2. ሼтвеνιχок κаснеպуф ևфոфиктուቂ
    3. Егፒн ա
Padameteran, kamu sering menjumpai ada kode-kode atau huruf dan angka tertentu. Ternyata kode tersebut bukan tanpa makna. Ada arti tersembunyi di balik kode pada meteran listrik, misalnya. Kode CL6 = 6 A (Ampere) Angka 230/400V 50Hz = 220 V (Volt) Untuk menghitung daya listrik (Watt) di rumah adalah dengan mengalikan arus listrik dan tegangan. Unduh PDF Unduh PDF Multimeter adalah alat yang digunakan untuk memeriksa tegangan AC atau DC, tahanan dan kelangsungan komponen listrik dan sejumlah arus kecil dalam rangkaian. Alat ini berguna untuk melihat apakah terdapat tegangan dalam sebuah sirkuit. Dengan demikian, multimeter dapat membantumu. Mulailah dengan Langkah 1 untuk membiasakan diri dengan perangkat dan belajar untuk menggunakan fungsi yang berbeda untuk mengukur ohm, volt, dan ampere. 1 Temukan papan skala multimetermu. Bagian ini memiliki skala berbentuk melengkung yang terlihat melalui kotak dan jarum penunjuk yang akan menunjukkan nilai-nilai yang dibaca dari skala.[1] Skala-skala melengkung pada kotak meter memiliki warna berbeda yang menunjukkan setiap skala, sehingga mereka akan memiliki nilai yang berbeda. Ini menentukan besar rentangannya. Permukaan pemantul seperti cermin yang berbentuk melengkung dan sedikit lebih lebar juga mungkin ada. Cermin digunakan untuk membantu mengurangi hal yang disebut "kesalahan paralaks," dengan menyejajarkan jarum penunjuk dengan bayangannya sebelum membaca nilai yang ditunjukkan. Pada gambar di atas, permukaan ini tampak seperti seutas jalur abu-abu lebar di antara skala merah dan hitam. Banyak multimeter baru memiliki keluaran digital ketimbang skala analog. Fungsi dasarnya sama, namun Anda dapat membaca hasil numeriknya langsung. 2 Temukan saklar atau tombol pilihan. Hal ini memungkinkanmu untuk mengubah fungsi antara volt, ohm, dan ampere dan untuk mengubah skala x1, x10, dll dari meteran. Banyak fungsi multimeter tersedia dalam beberapa rentang pengukuran. Oleh karena itu, adalah penting untuk mengatur keduanya dengan benar. Jika tidak, kerusakan serius pada meteran atau dampak yang membahayakan operator akan terjadi. Beberapa meteran memiliki posisi "Off" mati pada switch selektornya sementara yang lain memiliki tombol yang terpisah. Multimeter harus dimatikan bila disimpan dan tidak digunakan. 3 Temukan lubang jack pada multimeter untuk memasukkan kabel pengukuran. Kebanyakan multimeter memiliki beberapa colokan yang digunakan untuk tujuan ini. Satu biasanya berlabel "COM" atau -, yang berarti common umum. Biasanya kabel pengukuran berwarna hitam dihubungkan pada lubang ini. Jack ini akan digunakan untuk hampir setiap pengukuran yang diambil. Semestinya jack lain yang tersedia akan memiliki lambang "V" + dan simbol Omega tapal kuda terbalik masing-masing untuk Volt dan Ohm. Simbol + dan - mewakili polaritas probe kabel pengukuran ketika melakukan pengukuran tegangan DC. Dalam pemasangan standar, kabel merahlah yang akan memiliki polaritas positif dibanding kabel hitam. Hal ini baik untuk diketahui ketika rangkaian yang diuji tidak berlabel + atau -, seperti yang biasanya terjadi. Banyak multimeter memiliki jack tambahan yang diperlukan untuk pengukuran arus atau tegangan tinggi. Menghubungkan kabel ke lubang jack yang tepat sama pentingnya dengan memilih rentang dan mode pengukuran yang benar antara volt, ampere, ohm. Semua harus benar. Baca kembali buku panduan multimeter jika merasa tidak yakin akan jack yang semestinya digunakan. 4Sediakan kabel pengukur. Seharusnya tersedia dua buah kabel yang umumnya berwarna hitam dan merah masing-masing satu buah. Kedua kabel inilah yang akan dihubungkan ke perangkat apa pun yang kamu ingin ukur dan uji. 5 Temukan kotak baterai dan sekring. Biasanya kotak ini terdapat di bagian belakang, tetapi beberapa model memilikinya di samping. Kotak ini menampung sekring dan mungkin cadangannya dan baterai yang memasok listrik ke multimeter untuk menguji tahanan. Multimeter mungkin memiliki lebih dari satu baterai, yang bisa memiliki ukuran yang berbeda. Sekring disediakan untuk membantu melindungi pergerakan meter. Demikian juga, sering kali tersedia lebih dari satu sekring. Sekring yang baik diperlukan agar multimeter dapat bekerja dan baterai diperlukan untuk pengukuran hambatan/kontinuitas aliran listrik. 6 Temukan kenop Zero Adjustment pengatur nilai nol. Ini adalah kenop kecil, biasanya terletak di dekat tombol yang diberi label "Ohms Adjust", "0 Adj", atau semacamnya. Kenop ini hanya digunakan untuk rentang pengukuran ohm atau hambatan dalam keadaan probe kabel pengukuran saling menempel bersentuhan dengan satu sama lain. Putar kenop secara perlahan untuk mengeset jarum pada posisi 0 dalam skala Ohm. Jika baterai baru dipasang, seharusnya lebih mudah - jarum yang tidak dapat menunjuk ke nilai nol menunjukkan bahwa baterai lemah dan harus diganti.[2] Iklan 1 Atur multimeter ke mode ohm atau tahanan. Hidupkan multimeter ke mode ON jika ia memiliki saklar daya terpisah. Ketika multimeter mengukur tahanan dalam ohm, ia tidak dapat mengukur kontinuitas karena tahanan dan kontinuitas berlawanan. Ketika ada sedikit tahanan, kontinuitas akan besar, dan sebaliknya. Dengan ini, kamu dapat membuat asumsi tentang kontinuitas berdasarkan nilai-nilai tahanan yang diukur. Cari skala Ohm pada pemutar. Pada multimeter analog, skala ini biasanya terletak paling atas dan memiliki nilai tertinggi pada sisi kiri "∞", tak berhingga yang secara bertahap berkurang hingga 0 di sebelah kanan. Ini berkebalikan dari skala lain, yang memiliki nilai terendah di sebelah kiri dan tertinggi sebelah kanan.[3] 2Amati indikator multimeter. Jika kabel pengukuran tidak terhubung dengan apa pun, jarum atau penunjuk dari multimeter analog akan diam di posisi paling kiri, menandakan nilai tahanan tak berhingga atau "rangkaian terbuka." Hal ini aman dan berarti tidak ada kontinuitas atau sambungan arus antara kabel hitam dan merah. 3 Hubungkan kabel pengukuran. Hubungkan kabel hitam ke jack yang ditandai "Common" atau "-". Kemudian, hubungkan kabel merah ke jack yang ditandai dengan simbol Ohm Omega atau huruf "R" di dekatnya. Atur rentang pengukuran jika tersedia ke R x 100. 4 Sentuhkan masing-masing ujung kabel pengukuran dengan satu sama lain. Penunjuk multimeter akan bergerak ke arah kanan. Cari kenop pengatur nilai nol bertanda Zero Adjust, tekan dan putar sehingga meteran menunjukkan "0" atau mendekati "0" sebisa mungkin. Perhatikan bahwa posisi ini adalah "rangkaian pendek" atau "0 ohm" indikasi untuk rentang R x 1 ini. Selalu ingat untuk "menge-nol-kan" meteran segera setelah perubahan tahanan atau kamu akan menemukan kesalahan penunjukan nilai. Jika kamu tidak dapat mencapai nilai 0 ohm, hal ini dapat berarti baterai lemah dan harus diganti. Coba lagi melakukannya dengan baterai baru. 5 Ukurlah tahanan dari sesuatu, misalnya bola lampu yang masih baik. Cari dua titik kontak listrik dari bola lampu. Mereka akan menjadi anoda dan katoda. Ajaklah seseorang yang dapat membantu untuk memegang bola lampu pada kacanya. Tekan ujung kabel hitam pada anoda dan ujung kabel merah pada katoda. Lihat jarum bergerak, dari diam pada sebelah kiri lalu bergerak cepat ke 0 di sebelah kanan. 6 Coba rentang yang berbeda. Ubah rentang pengukuran ke R x 1. Nol-kan kembali multimeter untuk rentang ini dan ulangi langkah di atas. Amati pergerakan meteran ke kanan yang tidak secepat sebelumnya. Skala tahanan telah diubah sehingga setiap nomor pada skala R dapat dibaca langsung. Dalam langkah sebelumnya, setiap angka mewakili nilai terbaca dikali 100. Dengan demikian, 150 = pada pengukuran sebelumnya. Sekarang, 150 hanya 150. Sebagai contoh lain, pada skala R x 10, 150 berarti Skala yang dipilih sangat penting untuk pengukuran yang akurat. Dengan pemahaman ini, pelajari skala R. Skala ini tidak bersifat linier seperti skala lainnya. Nilai di sisi kiri lebih sukar dibaca ketimbang di sebelah kanan. Mencoba untuk membaca 5 ohm pada meteran di rentang R x 100 akan terlihat seperti 0. Akan jauh lebih mudah membaca nilai tersebut pada skala R x 1. Itulah sebabnya ketika menguji tahanan, kita harus menyesuaikan rentang terlebih dahulu agar pembacaan dapat diambil dari tengah ketimbang sisi kiri atau kanan. 7 Test tahanan di tangan. Gunakan rentang pembacaan R setinggi mungkin dan nolkan multimeter. Tempelkan secara lemas ujung kabel pengukuran pada masing-masing tangan dan baca meteran. Kemudian, cobalah menggenggam erat ujung kabel. Perhatikan tahanan yang berkurang. Lepaskan kabel dan basahi tangan. Pegang ujung kabel lagi. Perhatikan bahwa tahanan masih rendah. 8Pastikan pembacaan nilai telah akurat. Penting memastikan bahwa ujung kabel pengukuran tidak menyentuh apa pun selain perangkat yang sedang diuji. Perangkat yang telah terbakar tidak akan menunjukkan "rangkaian terbuka" pada meteran saat pengujian jika jarimu memberikan jalur alternatif penghantaran arus, seperti ketika menyentuh ujung kabel. Iklan 1 Atur meteran untuk menggunakan rentang tertinggi untuk tegangan AC. Dalam sebagian besar kasus, tegangan yang akan diukur memiliki nilai yang tidak diketahui. Untuk alasan ini, kisaran tertinggi dipilih sehingga rangkaian multimeter tidak akan mengalami kerusakan akibat tegangan yang lebih besar dari dugaan. Jika multimeter diatur ke rentang pengukuran 50 V, menghubungkannya dengan stop kontak standar PLN dengan tegangan 220 V dapat merusak multimeter hingga tidak bisa digunakan lagi. Mulailah dari rentang tertinggi lalu turunkan ke rentang terendah yang masih mampu menunjukkan nilai tegangan tersebut. 2Pasang kabel pengukuran. Masukkan probe hitam pada jack bertulisan "COM" atau "-". Berikutnya, masukkan probe merah ke "V" atau "+". 3 Tinjau skala tegangan. Mungkin ada beberapa skala volt dengan nilai maksimum yang berbeda. Rentang pengukuran yang dipilih dengan kenop pemilih akan menentukan skala tegangan yang terbaca. Nilai skala maksimum harus sesuai dengan rentang yang dipilih dengan kenop. Skala tegangan, tidak seperti skala ohm, bersifat linier. Skala ini akurat atau tidak berubah. Tentu saja akan jauh lebih mudah membaca 24 volt pada skala 50 volt dari pada skala 250 volt, yang tidak akan menunjukkan perubahan berarti antara 20 dan 30 volt. 4 Uji tegangan listrik dari sebuah stop kontak. Di Indonesia, nilai yang kamu harapkan adalah 220 volt. Masukkan probe hitam ke salah satu lubang stop kontak. Semestinya setelah hal ini dilakukan kabel pengukur hitam bisa dilepas tanpa bergoyang karena kontak di bagian dalam akan mencengkeram probe, seperti saat mencolokkan perangkat listrik lain. Masukkan probe merah ke lubang satunya. Multimeter semestinya menunjukkan nilai tegangan berkisar 220 volt. 5Cabut kabel pengukuran. Putar kenop pemilih ke rentang terkecil yang masih sanggup menunjukkan nilai terbaca 220. 6 Colok kembali kabel seperti sebelumnya. Multimeter dapat menunjukkan kisaran nilai antara 210 dan 225 volt. Pemilihan rentang penting untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Jika penunjuk tidak bergerak, ada kemungkinan mode pengukuran yang dipilih adalah DC ketimbang AC. Mode AC dan DC tidak kompatibel. Mode pengukuran yang digunakan harus benar. Jika tidak diatur dengan benar, pengguna akan keliru mengira tidak ada tegangan, yang bisa menjadi kesalahan yang berbahaya. Pastikan untuk mencoba kedua mode jika jarum penunjuk tidak bergerak. Atur multimeter ke mode AC volt, dan coba lagi. 7Usahakan agar tidak perlu memegang kedua probe. Bila memungkinkan, cobalah untuk menghubungkan setidaknya satu kabel pengukuran sedemikian rupa sehingga kamu tidak perlu memegang keduanya saat pengukuran. Beberapa meteran memiliki aksesoris mencakup capit buaya atau jepit lain yang akan membantu dalam hal ini. Meminimalkan kontak dengan rangkaian listrik mengurangi kemungkinan mengalami luka bakar atau cedera secara drastis. Iklan 1Pastikan kamu telah mengukur tegangan awal. Kamu perlu menentukan apakah rangkaian bersifat AC atau DC dengan mengukur tegangannya seperti yang dijelaskan dalam langkah-langkah sebelumnya. 2 Atur multimeter pada mode ampere AC atau DC tertinggi yang mungkin dari alat. Jika rangkaian yang akan diuji adalah AC tetapi meteran hanya mampu mengukur arus DC atau sebaliknya, berhenti. Multimeter harus diatur pada mode yang sama AC atau DC seperti tegangan agar tidak hanya menunjukkan nilai 0. Sadarilah bahwa kebanyakan multimeter hanya akan mengukur arus yang bernilai amat kecil, yakni pada kisaran μA dan mA. 1 μA = 0,000001 ampere dan 1 mA =0,01 ampere. Ini adalah nilai arus yang mengalir pada rangkaian elektronik pada umumnya, yang secara nyata ribuan dan bahkan jutaan kali lebih kecil daripada pada rangkaian otomatif atau perangkat listrik rumahan. Hanya sebagai acuan, sebuah bola lampu 100W / 120V memiliki arus 0,833 ampere. Nilai ini memungkinan merusak meteran dan tidak bisa diperbaiki. 3 Pertimbangkan menggunakan amperemeter jepit clamp-on. Ideal untuk pemilik rumah. Sebagai contoh, gunakan multimeter ini untuk mengukur arus melalui resistor 4700 ohm pada tegangan DC 9 volt. Untuk melakukan hal ini, masukkan probe hitam ke dalam jack bertulisan "COM" atau "-" dan masukkan pen merah ke dalam jack bertulisan "A". Matikan listrik pada sirkuit. Buka bagian sirkuit yang akan diuji satu padanya atau yang lain dari resistor. Hubungkan meteran secara seri sehingga menutup rangkaian. Sebuah amperemeter disusun secara seri dengan rangkaian untuk mengukur arus. Hal ini tidak dapat dilakukan "terbalik" multimeter bisa rusak. Amati polaritas. Arus mengalir dari arah positif ke negatif. Atur rentang pengukuran arus ke nilai tertinggi. Nyalakan multimeter dan turunkan rentang pengukuran arus untuk memungkinkan pembacaan yang akurat. Jangan gunakan rentang terlalu kecil agar tidak terjadi kerusakan. Semestinya diperoleh pembacaan sekitar 2 mA, sesuai Hukum Ohm, I = V / R = 9 volt / 4700 = 0,00191 A = 1,91 mA. 4Waspadai keberadaan tapis kapasitor atau komponen lain yang membutuhkan surge lonjakan arus ketika diaktifkan. Bahkan meskipun arus yang diperlukan untuk operasi rendah dan berada dalam rentang sekring multimeter, surge bisa berkali-kali lebih tinggi, karena kondisi awal tapis kapasitor kosong, hampir seperti sebuah rangkaian singkat. Sekring hampir pasti akan rusak jika alat yang diukur mengalami lonjakan arus berkali-kali lipat lebih tinggi dari batas nilai sekring. Dalam setiap kasus, gunakanlah rentang pengukuran yang terlindungi sekring bernilai tinggi dan berhati-hatilah. Iklan Jika multimeter berhenti bekerja, periksa sekring. Kamu dapat mengganti sekring rusak dengan sekring yang dibeli dari toko elektronik. Ketika kamu memeriksa setiap bagian untuk kontinuitas aliran listrik, matikanlah daya. Ohmmeter memasok listrik mereka sendiri dari baterai internal. Menyalakan ketika menguji tahanan akan merusak meteran. Iklan Peringatan Hargailah listrik. Jika kamu tidak tahu-menahu, bertanyalah dan meminta tolong kepada seseorang yang lebih berpengalaman. Selalu periksa multimeter menggunakan sumber tegangan yang baik untuk memverifikasi kelayakan pakai sebelum menggunakannya. Sebuah voltmeter yang rusak akan selalu menunjukkan 0 volt terlepas dari nilai tegangan yang tersedia. Jangan pernah menghubungkan multimeter pada baterai atau sumber tegangan jika sudah diatur untuk mengukur arus ampere. Ini adalah salah satu penyebab umum multimeter meledak. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Multimeter. Lebih disarankan menggunakan multimeter digital daripada analog. Multimeter digital lebih otomatis dan mudah dibaca. Karena bersifat elektronik elektronik, perangkat lunak bawaan multimeter digital membantunya menahan hubungan listrik yang salah dan menyesuaikan rentang dengan lebih baik ketimbang jarum mekanis pada multimeter analog. Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Tergantungmerek meteran listrik Anda, cara mematikannya berbeda-beda. Dikutip dari Baca Juga: Promo Tiket.com 4-7 Ags 2022, Nikmati Diskon Hotel Domestik Hingga 30% . Sebagai catatan, kode tersebut berfungsi untuk mematikan bunyi alarm secara sementara. Durasinya pun berbeda-beda untuk setiap merek meteran. 3 menitCara membaca sisa pulsa listrik sistem prabayar atau pascabayar mesti kamu ketahui, Property People. Yuk, simak informasi lengkapnya melalui artikel berikut ini! Dalam suatu hunian, keberadaan meteran listrik menjadi hal yang penting karena tentu saja berhubungan dengan kelistrikan rumah. Biasanya, meteran listrik dipasang di dinding bangunan, entah itu di dalam ruangan atau luar ruangan. Selain memiliki angka-angka yang memiliki arti tersendiri, terdapat kode meteran listrik PLN yang seyogyanya harus kamu ketahui, lo. Di luar itu, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara membaca sisa pulsa listrik di meteran padahal bisa jadi bakal bermanfaat dan bisa memengaruhi pemakaian listrik rumah. Melansir laman berikut ini adalah cara membaca sisa pulsa listrik yang sepatutnya kamu ketahui. sumber Umumnya, meteran listrik yang terpasang di rumah-rumah ada dua macam, yaitu meteran listrik prabayar dan pascabayar. Secara bentuk, keduanya hampir sama tetapi sederet angka yang tampil bisa jadi memiliki maksud berbeda. Oleh karena itu, cara membaca sisa pulsa listrik pada kedua jenis meteran ini pun tentu saja berbeda pula. 1. Meteran Listrik Prabayar Cara membaca sisa pulsa listrik pada meteran prabayar cukup mudah, Property People. Adapun angka yang terdapat pada meteran merupakan sisa dari kWh yang bisa kamu pergunakan dan umumnya berupa bilangan bulat serta desimal, contohnya 23,98 kWh. Seperti yang telah disinggung, angka 23,98 mempunyai arti besaran kWh yang bisa dipakai. Bilangan tersebut nantinya akan berkurang seiring pemakaian listrik, tetapi dapat pula bertambah ketika kamu mengisi token pulsa listrik. Lantas, bagaimana cara membaca sisa pulsa listrik tersebut? Sebagai contoh, misalnya pada suatu hunian terpasang golongan listrik 900 VA dan pemilik rumah beli pulsa listrik 100rb . Nah, nantinya nominal tersebut dikonversi menjadi energi listrik yang dapat digunakan. Seandainya tarif dasar listrik kWh yang akan diterima adalah = 73,96 kWh. Angka 73,96 inilah yang bakal muncul pada meteran listrik prabayar. Nah, untuk membacanya, kamu bisa mengonversikan terlebih dahulu bilangannya menjadi satuan watt hour dengan dikali 1000 sehingga menjadi Wh. Kemudian, apabila dalam hunian memakai total 100 watt selama 24 jam, dapat diambil kesimpulan bahwa alat-alat elektronik tersebut akan menyala selama 739,6 jam. 2. Meteran Listrik Pascabayar sumber Dalam meteran listrik pascabayar terdapat dua macam angka yang tertera, yaitu bilangan bulat ditandai warna hitam dan angka desimal dengan tanda warna merah di bagian belakang. Adapun deretan bilangan pada meteran merupakan besarnya daya yang telah digunakan dan ditampilkan dalam satuan kWh. Sebagai contoh, apabila dalam satu jam di suatu rumah menyalakan alat dengan tenaga listrik 1000 watt, angka satuan dalam meteran akan naik 1. Begitu pula seandainya daya rumah 300 watt maka yang akan berubah adalah bagian desimal menjadi 0,3. Cara perhitungan penggunaan listrik bisa menggunakan rumus berikut ini. Banyak Peralatan x Daya x Waktu 1000 Contoh Dalam suatu rumah menggunakan 5 lampu dengan tenaga listrik 18 watt dan penghuni menyalakan 15 jam. Total penggunaan energi listriknya adalah 5 x 18 x 15 1000 = = 1,35 kWh. Dengan demikian, kenaikan energinya 1,35 kWh untuk lampu-lampu tersebut. Nah, dengan mengetahui cara membaca sisa pulsa listrik tentunya penghuni bisa memperkirakan tagihannya. Misalnya, tertera angka 26265. Maka, kamu harus mengetahui terlebih dahulu besar pemakaian listrik untuk satu bulan. Caranya, kurangi bilangan dari meteran dengan total bilangan struk bulan sebelumnya. Pemakaian bulan ini = angka pada meteran – angka pada struk pembayaran sebelumnya. Misalnya, 26265 – 26302 = 37 kWh, dengan demikian pemakaian listrik rumah selama satu bulan 37 kWh. Jika hunian menggunakan listrik daya 900 VA, kalikan pemakaian listrik dengan tarif dasar dari golongan daya tersebut. 1 kWh = Maka, total tarifnya adalah 37 kWh x = Nominal tersebut belum ditambahkan dengan PPJ 10 persen. Namun, biaya yang kamu dapatkan bisa menjadi gambaran pengeluaran listrik per bulan. Cara Cek Sisa Rupiah Token Listrik Melansir cara cek sisa rupiah token listrik bisa kamu dapatkan dengan mengetahui terlebih dahulu merek meteran yang kamu gunakan. Meteran merek Hexing kamu bisa cek pulsa token listrik dengan menekan angka 801 pada meteran, lalu tekan enter. Meteran merek Star cek dengan menekan angka 07 pada meteran, kemudian enter. Meteran merek Itron kamu bisa melihat pulsa token listrik pada layar meteran bagian atas. Meteran merek Conlog cek pulsa token listrik di layar meteran, di bagian bawah kWh. *** Itulah cara membaca sisa pulsa listrik di meteran, Property People. Semoga informasinya bermanfaat, ya. Yuk, baca deretan artikel menarik lainnya hanya di Follow Google News Berita Indonesia supaya tidak ketinggalan informasi terbaru. Nah, jika kamu sedang mencari rumah murah di sekitar Bekasi, bisa jadi Grand Al Ihsan Premiere adalah pilihan paling ideal. Tengok rekomendasi terbaik hunian masa kini lewat laman dan Dapatkan berbagai kemudahan dan ragam promo menggiurkan karena kami selalu AdaBuatKamu. MembacaMeteran Listrik Analog 1. Pahami bagian-bagian meter analog (juga dikenal dengan meter cakram angka alias dial) dan cara kerjanya. 2. Baca cakram angka di meteran Anda. Bacalah dari kiri ke kanan, layaknya Anda membaca buku atau rangkaian angka 3. Ketahui cara perusahaan listrik membaca
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Meteran listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah listrik yang digunakan di rumah atau bisnis Anda. Mengerti cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik sangat penting agar Anda dapat mengontrol pengeluaran dan mengurangi tagihan listrik yang tinggi. Dalam artikel ini, saya akan memberikan panduan tentang cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik dengan cara yang mudah dipahami. Cara Membaca Meteran Listrik Ada dua jenis meteran listrik, yaitu analog dan digital. Untuk membaca meteran listrik analog, caranya sebagai berikutCari meteran listrik Anda. Biasanya meteran listrik terletak di luar rumah atau di dalam kotak meteran listrik yang terletak di dekat meteran jarum pada meteran listrik. Jarum pada meteran listrik analog akan berputar sesuai dengan jumlah listrik yang digunakan di rumah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut. Pastikan Anda mencatat angka pada setiap jarum, mulai dari angka paling kiri hingga ke kanan. Ini adalah angka yang digunakan untuk menghitung penggunaan listrik Anda. Sementara itu, cara membaca meteran listrik digital adalah sebagai berikutCari meteran listrik angka yang ditampilkan pada meteran listrik digital. Angka ini menunjukkan penggunaan listrik Anda dalam kilowatt jam kWh.Catat angka yang ditampilkan pada meteran listrik digital. Ini adalah angka yang digunakan untuk menghitung penggunaan listrik Menghitung Penggunaan Meteran Listrik Setelah Anda mengetahui cara membaca meteran listrik, langkah selanjutnya adalah menghitung penggunaan listrik Anda. Berikut adalah langkah-langkahnyaCatat angka meteran listrik pada awal bulan. Misalnya, pada tanggal 1 Februari, angka meteran listrik Anda adalah 1000 angka meteran listrik pada akhir bulan. Misalnya, pada tanggal 28 Februari, angka meteran listrik Anda adalah 1200 angka meteran listrik pada akhir bulan dengan angka meteran listrik pada awal bulan untuk mendapatkan penggunaan listrik Anda selama satu bulan. Dalam contoh di atas, penggunaan listrik Anda selama bulan Februari adalah 200 tagihan listrik Anda dengan mengalikan penggunaan listrik Anda dengan harga listrik per kWh yang ditentukan oleh perusahaan listrik artikel ini bermanfaat bagi Anda dan membantu Anda memahami cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik dengan mudah! Lihat Inovasi Selengkapnya
7du6gUn.
  • ggc7abztvk.pages.dev/23
  • ggc7abztvk.pages.dev/724
  • ggc7abztvk.pages.dev/811
  • ggc7abztvk.pages.dev/292
  • ggc7abztvk.pages.dev/387
  • ggc7abztvk.pages.dev/760
  • ggc7abztvk.pages.dev/50
  • ggc7abztvk.pages.dev/276
  • cara membaca meteran listrik